
Sejarah
No
|
Jenis Pelanggan
|
Jumlah Pelanggan
|
1
|
Rumah Tangga
|
107.302
|
2
|
Industri
|
479
|
3
|
Badan Sosial/Rumah Sakit/Tempat Ibadah
|
1747
|
4
|
Sarana Umum
|
276
|
5
|
Perusahaan Perdagangan
|
12.989
|
6
|
Instansi Pemerintah
|
5.255
|
7
|
Lain - lain
|
60
|
Daerah pelayanan air minum PDAM Tirtasari Binjai telah berkembang mengikuti perkembangan Kota Binjai. Cakupan pelayanan PDAM Tirtasari Binjai terhadap jumlah penduduk administrasi Kota Binjai berdasarkan data tahun 2011 baru mencapai 23,15%.
Sistem operasional penyediaan air minum yang diberikan oleh PDAM Tirtasari Binjai adalah dibagian hulu atau produksi telah memanfaatkan air Sungai Bingai sebagai bahan baku utama produksi untuk melayani pelanggannya yang tersebar di 5 Kecamatan Kota Binjai.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari, Kota Binjai saat ini beroperasi dalam kondisi yang belum seluruhnya baik, untuk aspek teknis maunpun non-teknis masih membutuhkan perbaikan yang sangat besar. Namun demikian, upaya untuk terus meningkatkan kondisi perusahaan senantiasa terus dilakukan sehingga misi dan visi yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh PDAM Tirtasari, Kota Binjai.
Gambaran kondisi PDAM Kota Binjai per 30 Juni 2012 untuk beberapa aspek adalah sebagai berikut :
No.
|
Lokasi
|
Jenis Sumber
|
Kapasitas (lt/detik)
|
|
Desain/Terpasang
|
Produksi
|
|||
1
|
WTP Marcapada
|
Air Permukaan
|
170
|
145
|
2
|
Arhanudse II
|
Sumur Dalam
|
5
|
5
|
3
|
Berngam
|
Sumur Dalam
|
5
|
5
|
4
|
Tandam
|
Sumur Dalam
|
10
|
5
|
5
|
Mencirim
|
Sumur Dalam
|
10
|
10
|
Jumlah
|
200
|
170
|
Jenis sistem yang digunakan adalah IPA dan sumur bor, sedangkan sumber air yang dimanfaatkan adalah air permukaan dan sumur dalam. Selanjutnya, sistem pengaliran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air seluruh pelanggannya di wilayah Kota Binjai adalah dengan sistem pompanisasi.
c. Water meter induk yang digunakan PDAM saat ini berjumlah hanya 3 buah , yang terdiri dari 2 buah di unit produksi dan 1 buah di unit distribusi. Dari water meter yang digunakan, kondisi water meter yang masih akurat sebanyak 1 buah di unit distribusi sedangkan sisanya di unit produksi mengalami kerusakan/tidak akurat disebabkan tidak adanya prasedimentasi sehingga air baku yang masuk ke unit produksi melalui water meter masih mengandung banyak sampah.
Aspek Teknis
a. Dari seluruh sistem yang ada saat ini, jumlah kapasitas terpasang adalah 200 l/detik, sedangkan jumlah kapasitas yang dioperasikan adalah sebesar 170 l/detik. Besarnya selisih antara kapasitas terpasang dengan kapasitas yang dioperasikan (idle kapacity) dikarenakan jaringan distribusi yang ada belum dapat mensuplay air secara optimal dan pelanggan yang ada belum dapat menyerap seluruh hasil produksi yang dihasilkan.
b. Pada saat ini jam operasi produksi air minum berjalan selama 24 jam dan operasi distribusi juga dilakukan selama 24 jam setiap hari.
c. Produksi air per 31 Desember 2011 hanya mengalami peningkatan sebesar 3,27 % dibanding tahun 2010, dimana jumlah produksi air pada tahun 2010 sebesar 3.901.591 m3 menjadi 4.029.048 m3 pada tahun 2011.
d. Sedangkan jumlah air yang didistribusikan hanya mengalami peningkatan150.454 m3 yaitu dari 3.719.866 m3 pada tahun 2010 menjadi 3.870.320 m3 pada tahun 2011. Sedikitnya peningkatan air yang didistribusikan ini karena kurangnya penambahan jumlah pelanggan PDAM Tirtasari, Kota Binjai pada periode ini.
e. Selengkapnya data produksi dan distribusi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No.
|
Uraian
|
Tahun
2009
|
Tahun
2010
|
Tahun
2011
|
1
|
Kapasitas Terpasang (l/detik)
|
190
|
200
|
200
|
2
|
Kapasitas Dioperasikan (l/detik)
|
140
|
160
|
170
|
3
|
Kapasitas Menganggur / idle capacity (l/detik)
|
50
|
40
|
30
|
4
|
Operasi Produksi (Jam)
|
24
|
24
|
24
|
5
|
Operasi Distribusi (Jam)
|
24
|
24
|
24
|
6
|
Jumlah Produksi Air
|
|
|
|
|
- Produksi Instalasi PDAM (000 m3/tahun)
|
3.649.861
|
3.901.591
|
4.029.048
|
|
- Pembelian Air dari Pihak Lain (000 m3/tahun)
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Jumlah air didistribusikan (000 m3/tahun)
|
3.478.130
|
3.719.866
|
3..870.320
|
Tabel 3 : data produksi dan distribusi[3]
Aspek Manajemen
a. Selama 2 tahun terakhir jumlah kehilangan air (selisih produksi dengan air terjual) mengalami kenaikan yaitu 1.073.720 m3 pada tahun 2010 atau setara dengan 28.06% kemudian 1.115.138 m3 atau sekitar 27.56% pada tahun 2011 karena kehilangan air yang diproduksi oleh PDAM Tirtasari disebabkan banyaknya kondisi meter air pelanggan yang rusak dan adanya kebocoran pada pipa transmi dan distribusi.
b. Tarif dasar air minum saat ini adalah Rp. 1.680/m3 yang ditetapkan melalui surat keputusan Walikota Binjai No 690-2451/K/2008 tanggal 07 Nopember 2008 dan berlaku efektif di tanggal 01 Januari 2009. Tarif tersebut lebih rendah 106 % dibanding dengan biaya produksi.
c. Jangka waktu penagihan piutang PDAM Tirtasari Kota Binjai selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan yaitu dari 61 hari pada tahun 2010 menjadi 72 hari pada tahun 2011.
d. Rasio karyawan PDAM Tirtasari Kota Binjai untuk 1000 pelanggan selama 2 tahun terakhir belum mengalami perubahan hanya berkurang 1orang yaitu dari tahun 2010 sebanyak 20 orang menjadi 19 orang pada tahun 2011.
e. Jumlah pelanggan selama 2 tahun terakhir hanya sedikit mengalami peningkatan yaitu dari 11.377 sambungan langganan (sl) pada tahun 2010 menjadi 11.602 sambungan langganan (sl) pada tahun 2011. Sedikitnya pertambahan pelanggan ini walaupun telah didukung adanya program sambungan murah yang disubsidi oleh Pemerintah Kota Binjai hal ini karena belum optimalnya pelayanan dan mudahnya masyarakat mendapatkan air tanah dangkal
f. Jumlah pelanggan yang water meternya tidak berfungsi adalah sebanyak 2.200 unit, hal ini terjadi karena usia water meter rata-rata sudah diatas 5 (lima) tahun.
g. Jumlah penjualan air selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu dari 2.646.066 m3 pada tahun 2010 menjadi 2.764.961 m3 pada tahun 2011. Penjualan air kepada pelanggan terbanyak adalah jenis pelanggan Rumah Tangga/Niaga/Industri, yaitu sebesar 70% dari jumlah air terjual.
h. Cakupan pelayanan pada tahun 2011 adalah sebesar 23,15 % dari jumlah penduduk Kota Binjai. Rendahnya cakupan pelayanan tersebut karena belum optimalnya pendistribusian air ke daerah pengembangan.
i. Selengkapnya data jumlah pelanggan dan penjualan air menurut golongan pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut ini.