Sejarah

1.     GAMBARAN PELAYANAN AIR BERSIH PDAM TIRTASARI
 
       Wilayah Kota Binjai merupakan wilayah yang dihuni sebagian oleh industri dan pemukiman. Berdasarkan data statistik Binjai Dalam Angka tahun 2010, industri Kota Binjai terdiri dari Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa – jasa.
Dengan tingkat kepadatan penduduk yang relatif tinggi khususnya Kecamatan Binjai Kota dengan 7.328 jiwa/Km2 dan juga pertumbuhan penduduk Kota Binjai secara keseluruhan cukup tinggi, menunjukkan  adanya peluang yang besar bagi berkembangnya PDAM Tirtasari, Kota Binjai terkait dengan kebutuhan air bersih.
Keberadaan PDAM Tirtasari Binjai yang perannya sebagai penyedia air minum kota secara resmi dikukuhkan pendiriannya pada tahun 1976, melalui Peraturan Daerah Kotamadya Tingkat II Binjai No. 12 tahun 1976, tanggal 28 April 1976 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kota Binjai yang disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara dengan Surat Keputusan Nomor 362/I/GSU tanggal 15 Juni 1976 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Kotamadya Tingkat II Binjai Nomor 2 Seri A tanggal 18 Juni 1976.
Kegiatan perusahaan telah ditetapkan, yaitu mengusahakan penyediaan air bersih yang sehat dan memenuhi syarat bagi masyarakat daerah Kota Binjai. 
 
2.     SUMBER AIR DAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR
 
PDAM Tirtasari menyalurkan air sebanyak 3.730.046 M3 dengan jumlah pelanggan sebanyak 128.108.
 
            
Banyaknya Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2009
 No
Jenis Pelanggan
Jumlah Pelanggan
1
Rumah Tangga
107.302
2
Industri
479
3
Badan Sosial/Rumah Sakit/Tempat Ibadah
1747
4
Sarana Umum
276
5
Perusahaan Perdagangan
12.989
6
Instansi Pemerintah
5.255
7
Lain - lain
60
Tabel 1 : Banyaknya Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2009[1]
 

Daerah pelayanan air minum PDAM Tirtasari Binjai telah berkembang mengikuti perkembangan Kota Binjai. Cakupan pelayanan PDAM Tirtasari Binjai terhadap jumlah penduduk administrasi Kota Binjai berdasarkan data tahun 2011 baru mencapai 23,15%.  

Sistem operasional penyediaan air minum yang diberikan oleh PDAM Tirtasari Binjai adalah dibagian hulu atau produksi telah memanfaatkan air Sungai Bingai sebagai bahan baku utama produksi untuk melayani pelanggannya yang tersebar di 5 Kecamatan Kota Binjai. 

 
                                                 Gambar 1: Peta Jaringan PDAM Tirtasari Binjai[2]


 

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari, Kota Binjai saat ini beroperasi dalam kondisi yang belum seluruhnya baik, untuk aspek teknis maunpun non-teknis masih membutuhkan perbaikan yang sangat besar. Namun demikian, upaya untuk terus meningkatkan kondisi perusahaan senantiasa terus dilakukan sehingga misi dan visi yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh PDAM Tirtasari, Kota Binjai. 

Gambaran kondisi PDAM Kota Binjai per 30 Juni 2012 untuk beberapa aspek adalah sebagai berikut :

a.     Berdasarkan data kependudukan pada tahun 2010 untuk Kota Binjai sebesar 246.154 jiwa dengan  proyeksi rata-rata pertumbuhan 0,86 % ( rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun) dari 246.154 jiwa menjadi 248.271 jiwa pada tahun 2011.
b.     Jumlah sistem produksi yang digunakan PDAM saat ini adalah sebanyak 5 unit, dengan rincian seperti terlihat pada tabel berikut :
 
No.
Lokasi
Jenis Sumber
Kapasitas  (lt/detik)
Desain/Terpasang
Produksi
1
WTP Marcapada
Air Permukaan
170
145
2
Arhanudse II
Sumur Dalam
5
5
3
Berngam
Sumur Dalam
5
5
4
Tandam
Sumur Dalam
10
5
5
Mencirim
Sumur  Dalam
10
10
Jumlah
200
170
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
                                   Tabel 2 : Jumlah sistem produksi yang digunakan PDAM saat ini
 

Jenis sistem yang digunakan adalah IPA dan sumur bor, sedangkan sumber air yang dimanfaatkan adalah air permukaan dan sumur dalam. Selanjutnya, sistem pengaliran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air seluruh pelanggannya di wilayah Kota Binjai adalah dengan sistem pompanisasi.

c.     Water meter induk yang digunakan PDAM saat ini berjumlah hanya 3 buah yang terdiri dari 2 buah di unit produksi dan 1 buah di unit distribusi. Dari water meter yang digunakan, kondisi water meter yang masih akurat sebanyak 1 buah di unit distribusi   sedangkan sisanya di unit produksi mengalami kerusakan/tidak akurat disebabkan tidak adanya prasedimentasi sehingga air baku yang masuk ke unit produksi melalui water meter masih mengandung banyak sampah.

 

Aspek Teknis 

a.     Dari seluruh sistem yang ada saat ini, jumlah kapasitas terpasang adalah 200 l/detik, sedangkan jumlah kapasitas yang dioperasikan adalah sebesar 170 l/detik. Besarnya selisih antara kapasitas terpasang dengan kapasitas yang dioperasikan (idle kapacity) dikarenakan jaringan distribusi yang ada belum dapat mensuplay air secara optimal dan  pelanggan yang ada belum dapat menyerap seluruh hasil produksi yang dihasilkan.

b.     Pada saat ini jam operasi produksi air minum berjalan selama 24 jam dan operasi distribusi juga dilakukan selama 24 jam setiap hari.

c.     Produksi air per 31 Desember 2011 hanya mengalami peningkatan sebesar 3,27 % dibanding tahun 2010, dimana jumlah produksi air pada tahun 2010  sebesar  3.901.591 m3 menjadi 4.029.048 m3 pada tahun 2011.

d.     Sedangkan jumlah air yang didistribusikan hanya mengalami peningkatan150.454 m3 yaitu dari 3.719.866 m3 pada tahun 2010 menjadi 3.870.320 m3 pada tahun 2011. Sedikitnya peningkatan air yang didistribusikan ini karena kurangnya penambahan jumlah pelanggan PDAM Tirtasari, Kota Binjai pada periode ini.

e.     Selengkapnya data produksi dan distribusi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No.
Uraian
 
Tahun
2009
Tahun
2010
 
Tahun
2011
1
Kapasitas Terpasang (l/detik)
190
200
200
2
Kapasitas Dioperasikan (l/detik)
140
160
170
3
Kapasitas Menganggur / idle capacity (l/detik)
50
40
30
4
Operasi Produksi (Jam)
24
24
24
5
Operasi Distribusi (Jam)
24
24
24
6
Jumlah Produksi Air
 
 
 
 
- Produksi Instalasi PDAM (000 m3/tahun)
3.649.861
3.901.591
4.029.048
 
- Pembelian Air dari Pihak Lain (000 m3/tahun)
-
-
-
7
Jumlah air didistribusikan (000 m3/tahun)
3.478.130
3.719.866
3..870.320

                                                                      Tabel 3 : data produksi dan distribusi[3]

Aspek Manajemen

a.     Selama 2 tahun terakhir jumlah kehilangan air (selisih produksi dengan air terjual) mengalami kenaikan yaitu 1.073.720 m3 pada tahun 2010 atau setara dengan 28.06%  kemudian 1.115.138 m3 atau sekitar 27.56% pada tahun 2011 karena kehilangan air yang diproduksi oleh PDAM Tirtasari disebabkan banyaknya kondisi meter air pelanggan yang rusak dan adanya kebocoran pada pipa  transmi dan distribusi.

b.     Tarif dasar air minum saat ini adalah Rp. 1.680/m3 yang ditetapkan melalui surat keputusan Walikota Binjai No 690-2451/K/2008 tanggal 07 Nopember 2008 dan berlaku efektif di tanggal 01 Januari 2009.  Tarif tersebut lebih rendah 106 %  dibanding dengan biaya produksi.

c.     Jangka waktu penagihan piutang PDAM Tirtasari Kota Binjai selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan yaitu dari 61 hari pada tahun 2010 menjadi 72 hari pada tahun 2011.

d. Rasio karyawan PDAM Tirtasari Kota Binjai untuk 1000 pelanggan selama 2 tahun terakhir belum mengalami perubahan hanya berkurang 1orang yaitu dari tahun 2010 sebanyak 20 orang menjadi 19 orang pada tahun 2011.

e.  Jumlah pelanggan selama 2 tahun terakhir hanya sedikit mengalami peningkatan yaitu dari 11.377  sambungan langganan (sl) pada tahun 2010 menjadi 11.602 sambungan langganan (sl) pada tahun 2011. Sedikitnya pertambahan pelanggan ini walaupun telah didukung adanya program sambungan murah yang disubsidi oleh Pemerintah Kota Binjai hal ini karena belum optimalnya pelayanan dan mudahnya masyarakat mendapatkan air tanah dangkal

f. Jumlah pelanggan yang water meternya tidak berfungsi adalah sebanyak 2.200 unit, hal ini terjadi karena  usia water meter rata-rata sudah diatas 5 (lima) tahun.

g. Jumlah penjualan air selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan  yaitu dari 2.646.066 m3 pada tahun 2010  menjadi  2.764.961 m3 pada tahun 2011. Penjualan air kepada pelanggan terbanyak adalah jenis pelanggan Rumah Tangga/Niaga/Industri, yaitu sebesar 70% dari jumlah air terjual.

h.     Cakupan pelayanan pada tahun 2011 adalah sebesar 23,15 % dari jumlah penduduk Kota Binjai. Rendahnya cakupan pelayanan tersebut karena belum optimalnya pendistribusian air ke daerah pengembangan.

i.      Selengkapnya data jumlah pelanggan dan penjualan air menurut golongan pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut ini.